Pada Sebuah Karakter

Sudah berhari-hari lalu aku menuntaskan sebuah drama untuk dilihat. Ceritanya sama sekali tidak romantis. Kau ingin tahu apa ceritanya? Tentang pengungkapan sebuah peristiwa pembunuhan. Yah, genrenya memang tidak romantis, tapi aku tetap bisa menyebutnya sebagai salah satu cerita roman, karena bisa membuatku jatuh cinta.

Aku jatuh cinta. Yah aku benar-benar jatuh cinta pada sebuah karakter yang dimaninkan disana. Aku jatuh cinta pada bagaimana sang karakter berbicara pada lawan bicaranya. Aku jatuh cinta pada setiap kata yang diucapkan oleh sang karakter . Aku jatuh cinta pada setiap pemikiran-pemikiran tak terduga sang karakter. Aku jatuh cinta pada bagaimana klasiknya ia tersenyum saat ia merasa bahagia. Aku jatuh cinta pada bagaiamana ia menunduk menyembunyikan rasa sedihnya. Aku jatuh cinta semuanya pada bagaimana ia mengekspresikan dirinya. Aku jatuh cinta pada jati diri sang karakter.

Sampai sekarang setelah berhari-hari pun aku masih memikirkan sang karakter. Aku masih tersenyum-senyum sendiri megingat kata-kata puitis sang karakter. Oh, aku benar-benar serasa sedang jatuh cinta. Yah benar, aku memang jatuh cinta. Aku jatuh cinta pada sebuah karakter, bukan pada sebuah fisik. Dan aku suka aku yang jatuh cinta seperti ini, karena karakter tidak cepat pudar. Tak peduli bagaimana fisiknya akan berubah lambat laun nanti, tapi sebuah karakter akan terus ada pada fisik yang mulai berubah itu. Dan..

Dan kau yang disana, jangan takut lagi. Kau tahu bagaimana aku akan mencintaimu kan?

Leave a comment